SELAMAT DATANG dan BERGABUNG DG Dewan Koordinasi Cabang Corp Brigade Pembangunan Kabupaten TRENGGALEK

Lintas Pelajar IPNU


"ABDURRAHMAN "
Temu Li
ntas Pelajar dan Santri digedung NU Lt 3
Ketua IPNU masa Khidmad 2005-2007 "Animated-Alien-Glow"(Abdulrahman) memberikan pengarahan dalam HARlah IPNU53 IPPNU 52 kepada peserta Lintas Pelajar dan Santri, dalam sambutanya menegaskan bahwa IPNU-IPPNU tidak akan berdiam diri dalam menanggapi permasalahan pelajar, santri dan mahasiswa!
Qita IPNU-IPPNU sudah seharusnya menghimpun pelajar dan santri untuk mengumpulkan masalh dan penyelesaianya!IPNU sebagai Organisasi Kemasyarakatan yang terbesar di Indonesia harus menjadi contoh dan cerminan masyarakat!


H.HUSNI Sambutan Ketua NU

ketua Nahdlatul Ulama' H.Husni Membuka Acara besar IPNU-IPPNU Cabang trenggalek Periode Abdurohman v Siti Roisoh
Beliau mengucapkan welcome kepada para peserta, dan beberapa pengarahn yang mencakup masalah Nahdlatul Ulama' dikalangan masyarakat dan Pondok Pesantren. dan juga menghimbau kepada Peserta Lintas Pelajar untuk menjadi pelopor agama yang kokoh berlandaskan ajaran ala Ahlussunah Waljamaah, yang dianut kalangan nahdliyin.


Juga syuriah NU K.H. Mastur Ali memberika petuah-petuah yang sangat mempunyai makna luas dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara.





Bapak Rohmat Syaifullah mantan Ketua IPNU sebelum periode Abdulrahman menjadi moderator dalam prosesi penyampaian materi di temu lintas pelajar dan santri se-kabupaten Trenggalek.
Beliau sekarang berkelanjut menjadi pengurus LAKPESDAM NU demi pengabdianya terhadap NU jasanya sudah begitu bisa dilihat, berjuang dari IPNU Ranting Hingga Cabang memerlukan waktu bertahun-tahun!













Acara Pembukaan











peserta terbaik DIKLATAMA 2009

PESERTA TERBAIK menurut penelitian peserta










LAILI
Laili yang besiknya pramuka juga mampu menarik perhatia kawan-kawan selama 3 hari.
manusia bedua inilah yang merupakan perwakilam dari angkatan Jambu Ijo. surya dalam tataan juga dipercaya sebagai koordinatot pasukan DIKLATAMA angkatan 2009 (Jambu Ijo)

K. Imam Abdulrahman menyaksikan peserta DIKLATAMA
dihalam pondok-rumahnya, paling kiri Fatkhul munit salah seoarang sekretari IPNU cabang trenggalek yang prestasinya dalam bidang surat-menyurat, lumayan baik. Sebelah kananya rekan Kholis komandan dari Bangil yang setia menemani kegiatan ini sampek selesai. Beliau bertiga ini tadinya berbincang-bincang masalh IPNU, usainya malah saling tertawa.

panitia DIKLATAMA 2009

Kang Kholis dari bangil selaku ketua Dewan Koordinasi Wilayah JATIM CBP
beliau dalam kegiatan ini sangat on time! kami mengakui rasa cinta dia terhadap organisasi yang di bawanya! CBP-IPNU.
sejak 2 hari sebelumya dia suadah berada dilokasi, ini beliaunya lagi trmenung didepan ndalemnya K.Imam Abdulrohman, ada apa ya!
tp seingatqu abah punya gadis cantik!!

dan mungkin dalam pasungguhan kami dalam kegiatan kurang memuaskan kami atas nama Dewan Koordinasi Cabangn mohon maaf yang rak terhingga kang!!
terimakasih atas dukunganya, dan dengan terbitnya blogspot ini kami mohon komentar panjenegan.


kang Mustofa Sekretaris Jendral IPNU JATIM, juga terlibat dalam kesuksesan acara kami.










rekan dan rekanita yang terhormat, dari PC IPNU-IPPNU Ponorogo!
Walcame in weDIKLATAMA 2009 ivent kang!
terimakasihu atas dukunganya dan kunjunganya.






paling kiri suwoto dari Pule, sebelahnya Imam RosyidinPogalan, sebelahnya lagi ustadh Imron, yang selalu dihati rekan-rekanita CBP-KKP maupun IPNU-IPPNU Cabang trenggalek

CBP-KKP Jambu Ijo (makan-makan)






Ndan wis mateng?
para KOmandan KKP pada DIKLATAMA sedang menyiapkan sarap
an dan makan siang buat CBBP!
Duh lagi pada belajar memasakkan sang bapak!
kami mengakui masakan KKP q ini sangat enak dan sesuai selera sang bapak.







Komandan adiburhani (ketua IPNU PAC Tugu) dengan kang Ali (tcekur) sedang ngopi sambil berbincang-bincang tentang para KKP, ''sajake kok enek seng wis pantes"! konco-konco bingung, seng pantes kuwi opone!!!


komandan CBP dengan komandan-komandan lain (saiful,hasan, fahrur,adib, zainal) makan bareng!!
















mangan krupuk!!
jangn lupa krupuk bon-bonan!!





dan yang dihutan itu adalh peserta yang lagi masak,dalam acara ini dibag-2 kelompok yang lain melakukan aktifitas pagi dilapangan. Kekompakan peserta sudah tampak pada sesi ini, makan bersama, dengan menu seadanya, tapi dalam perbinjangan kami dengan pesrta, dia sangt asyik dan bisa menikmati apa yang kami bersam-sama dilakukan pada DIKLATAMA ini. sebagian pesrta komentar bahwa sangat menantikan rekan-rekanita bia berkumpul dan berbincang-bincang dengan yang lain.







enaknya makan bareng dengan alas nasi daun pisang!! dihutan lagi!!














sarapan bareng meriah he!!!
jangn dilupakan ya ivent ini!!





nasi setengah mateng, dengan sayur tewel (boso dongkone gori) sangt enak buat sarapn bersama!






MATERI ke-IPN-IPPNU-an

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERJUANGAN DAN PENGEMBANGAN (GBP3)

IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA


I. Mukaddimah

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) adalah organisasi yang berada di bawah naungan Jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU). IPNU merupakan tempat berhimpun, wadah berkomunikasi, aktualisasi dan kaderisasi pelajar-pelajar NU, selain itu IPNU juga merupakan bagan integral dari potensi generasi muda Indnesia yang menetik beratkan bidang garapanya ada pembinaan dan pengembangan remaja, terutama kalangan pelajar dan santri pelajar. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari generasi muda Indonesia, IPNU senantiasa beredoman pada nilai-nilai seta garis pejuangan Nahdlatul Ulama dalam menegakan Islam Ahlssunnah Wal Jamaah. IPNU memiliki komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk melakukan fungsi dan mencapai tujuan sebagaimana dimanatkan dalam Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga, IPNU harus melakukan aktivitas-aktivitas kebijakan program dan kegiatan dengan senantiasa memperhatikan dinamika internal ataupun eksternal organisasi. Selain itu, kepentingan dan keterkaitan IPNU dengan banyak pihak (stakeholders) juga menjadi bagian penting yang harus diperhatikan. Garis-garis besar program perjuangan dan pengembangan (GBP3) IPNU disusun dengan maksud agar setiap aktivitas IPNU senantiasa dilandasi oleh nilai-nilai perjuangan dan pengabdian, dilakukan secara menyeluruh, terarah dan terpadu di setiap tingkat kepengurusan GBP3 IPNU merupakan kerangkan pemikiran dalam meletakan arah agar penyelengaraan kegiatan organisasi, sehingga pencapaian sasaran utamanya dapat dilakukan dengan baik dan tepat. GBP3 IPNU menjadi panduan dalam menyusun aktivitas-aktivitas organisasi dan merupakan kerangka acuan untuk menetapkan kebijakan, peran organisasi, dengan tujuan :

  1. Memantapkan keberadaan, peran organisasi dalam memenuhi kepentingan angota dan masyarakat, dalam menopang Perjuangan IPNU.
  2. Mengembangkan Potensi anggota secara kritis dan kreatif dalam mewujudkan kegiatan nyata yang bemanfaat bagi masyarakat.
  3. Meletakan kerangka landasan bagi perjuangan organisasi berikutnya, secara berencana dan berkesinambungan .

rumusan yag tercantum dalam GBP3 IPNU mencakup 4 (empat) hal pokok; yaitu dasar pengembangan program, visi dan misi, analisis strategis pengembangan dan pokok-pokok program pengembangan, dasar pengembangan program terdiri atas mandat organisasi, nilai-nilai yang menjadi pedoman serta azaz-azaz pengembangan. Visi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai IPNU kedepan, sedangkan untuk mencapai visi tersebut IPNU mengembang misi. Analisis strategis pengembangan mencakup analisis lingkungan internal dan eksternal, analiss SWOT serta analisis jaringan, sedangkan pokok-pokok program pengembangan terdiri atas issue-issue stategis yang selanjutnya memunculkan rumusan program-program dasar pengembangan

II. DASAR-DASAR PROGRAM PENGEMBANGAN IPNU


A. Mandat Organisasi

Mandat Organisasi adalah mandat atau tugas yang diberikan kepada IPNU. Posisi IPNU adalah sebagai salah satu badan otonom NU, IPNU harus mengacu pada ketentuan-ketentuan organisasi NU. Dalam pasal 10 ayat 1 anggaran dasar NU dinyatakan “untuk melaksankaan tujuan dan usaha…Nahdlatul Ulama membentuk perangkat organisasi yang meliputi lembaga, lajnah, dan badan otonom yang merupakan bagian dari kesatuan organisatoris Jam’iyaah Nahdlatul Ulama”. Tujuan Nahdlatul Ulama sendiri adalah berlakunya ajaran islam menurut faham Ahlussunah wal Jamaah dan menganut salah satu dari madzhab empat, ditengah-tengah kehiduan masyarakat, didalam wadah Negara Kesatuan Republic Indonesia (pasal 5 anggaran dasar NU). Sedangkan untuk mewujudkan tujuan diatas, dilakuakan usaha-usaha dibidang agama, pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan, social, ekonomi, dan usaha-usaha lain yang bemanfaat bag masyarakat banya (pasal 6 angaran dasar NU). Badan otonom adalah perangkat organisasi NU yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan NU, khususnya berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu yang beranggotakan perseorangan (pasal 17 ayat 1 angaran dasar NU). Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, disingkat IPNU, adalah badan otonom yang menghimpun pelajar laki-laki, santri laki-laki (pasal 6 ayat 6 butir ‘e’ Anggaran Dasar NU). Oleh karenanya IPNU mempunyai tujuan terbentuknya pelajar-pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya syareat islam ahlussunnah wal jamaah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. untuk mewujudkan tujuan tersebut, usaha-usaha yang dilakukan IPNU adalah :

  1. Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi IPNU.
  2. Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa.
  3. Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan program perjuangan sesuai dengan pekembangan masyarakat (maslahah al’ammah), guna terwujdnya mabadi’ khairo ummah.
  4. Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi (pasal 8 peraturan dasar IPNU)

B. Nilai-nilai

Dalam melakukan aktivitas-akticvitas perjuangan dan pengembangan IPNU di tengah-tengah masyarakat. Kader-kader IPNU senantiasa harus berpedoman pada 5 (lima) prinsip dasar tersebut (al mabadi al khomsah) adalah ;

  1. As Shidqu

Butir ini mengandung arti kejujuran/ kebenaran kesungguhan dan keterbukaan. Kejujuran / kebenaran adalah yang diucapkan sama dengan yang dibatin. Jujur dalam hal ini berarti tidak plin-plan dan tidak dengan sengaja memutarbalikan fakta atau memberikan informasi yang menyesatkan. Dan tentu saja jujur pada diri sendri, termasuk dalam pengertian ini adalah jujur dalam bertransaksi artinya menjauhi segala bentuk penipuan demi mengejar keuntungan, jujur dalam bertukar pikiran artinya mencari maslahat dan kebenaran serta bersedia mengakui dan menerima pendapat yang lebih baik. Keterbukaan adalah sikap yang lahir dari kejujuran demi menghindarkan saling curiga kecuali dalam hal-hal yang harus dirahasiakan karena alasan pengamanan dan karena tidak sama keadaan yang diberitakan. Keterbukaan ini dapat tertentu memang diperbolehkan untuk menyembunyikan keadaan sebenarnya atau menyembunyikan informasi seperti telah disinggung diatas. Diperbolehkan pula berdusta dalam mengusahakan perdamaian dan memecahkan masalah kemasyaraatan yang sulit demi kemaslahatan umum.

  1. al Amanah wal Wafa bil ‘Ahdi

Butir ini memuat dua istilah yang saling berkait, yakni al amanah dan wal wafa bil ‘ahdi. Yang pertama, secara lebih umum meliputi semua beban yang harus dilaksanakan, baik ada perjanjian maupun tidak sedang yang disebut belakangan hanya berkaitan dengan perjanjian. Kedua, istilah ini digunakan untuk memperoleh satu kesatuan pengertian yang meliputi semua beban yang harus dilaksanakan, baik ada perjanjian maupun tidak sedang yang disebut belakangan hanya berkaitan dengan perjanjian. Kedua istilah ini digabungkan yaitu untuk memperoleh satu kesatuan pengertian yang meliputi : dapat dipercaya, setia dan tepat janji. Dapat dipercaya adalah sifat yang dilekatkan pada seseorang yang dapat melaksanakan semua tugas yang dipikulnya, baik yang bersifat diniyah maupun ijtima’iyyah. Dengan sifat ini orang menghindari dari segala bentuk pembengkalan dan manipulasi tugas atau jabatan. Lawan dari amanah adalah khianat termasuk salah satu unsur nifaq. Setia mengandung pengertian kepatuhan dan ketaatan kepada Allah SWT, dan pimpinan / penguasa sepanjang tidak memerintahan untuk berbuat maksiat. Telah janji mengandun arti melaksanakan semua perjanjan, baik perjanjian yang dibuatnya sendiri maupun pejanjian yang melekat karena kedudukanya sebagai mukallaf, meliputi janji pemimpin terhadap yang dipimpinya, janji antar sesama anggota masyarakat (kontak social), antar sesama anggota keluarga dan setiap individu yang lain. Menyalahi janji termasuk salah satu unsur nifaq. Ketiga, sifat diatas (dapat dipercaya setia dan tepat janji) menjamin integritas pribadi dalam menjalankan wewenang dan dedikasi terhadap tugas. Sama dengan as shidqu, secara umum menjadi ukuran kredibilitas yang tinggi dihadapan pihak lain : satu syarat penting dalam membangun berbagai kerja sama.

  1. al ‘Adalah

Bersikap adil (al ‘adalah) mengandung pengertian obyektif, proporsional dan taat asas. Butir ini mengharuskan orang berpegang kepada kebenaran objektif dan menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Distorsi semacam ini dapat menjerumuskan orang ke dalam kesalahan fatal, sudah tentu adalah kekeliruan bertindak yang bukan saja tidak menyelesaikan masalah, tetapi bahkan menambah-nambah keruwetan. Lebih-lebih jika pesoalanya menyangkut perselisihan atau pertentangan diantara berbagai pihak dengan sikap objektif dan proporsional, distorsi semacam ini dapat dihindarkan. Implikasi lain dari al ‘adalah adalah kesetiaan pada aturan main (correct) dan rasionalis dalam perbuatan keputusan, termasuk dalam alokasi sumber dana dan tegas (he right man on the right place). Kebijakan memang serigkali diperlukan dalam menangani masalah-masalah tertentu. Tetapi semua harus tetap diatas landasan (asas) bertindak yang disepakati bersama.

  1. at Ta’awun

at at’awun merupakan sendi utama dalam tata kehidupan masyarakat, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan pihak lain. Pengertian ta’awun meliputi: tolong menolong, setia kawan, dan gotong royong dalam kebaikan dan taqwa. Imam al Mawardi mengaitkan pengertian al Birru (kebaikan) dengan kerelaan manusia dan taqwa dengan ridlo Allah SWT, memperoleh keduanya berarti memperoleh kebahagiaan yang sempurna. Ta’awun juga mengandung pengertian timbal balik dari masing-masing pihak untuk memberi dan menerima. Oleh karena itu, tiap ta’awaun mendorong setiap orang untuk berusaha dan bersikap kreatif agar dapat memiliki sesuatu yang dapat disumbangkan kepada orang lain dan kepada kepentingan bersama. Mengembangkan sikap ta’awun berarti juga mengupayakan konsolidasai.

  1. Istiqomah

Istiqomah mengandung perngertian berkesinambungan dan berkelanjutan. Dengan artian tetap dan tidak bergeser dari jalur (thoriqoh) sesuai dengan ketentuan Allah SWT dan rosulnya. Tuntunan yang diberikan oleh Salafus Sholeh dan aturan main serta rencana-rencana yang disepakati bersama. Kesinambungan artinya keterkaitan antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain dan antara satu periode dengan periode yang lain sehingga semuanya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dan saling menopang seperti sebuah pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut merupakan proses yang berlangsung terus menerus tanpa mangalami kemandegan, merupakan suatu proses maju (progressing) bukanya berjalan di tempat (stagnant).

  1. Azaz-azaz

Dalam melakukan aktivitas-aktivitas perjuangan dan pengembagan IPNU, azaz-azaz yang digunakan adalah :

a. azaz keterpaduan

pelaksanaan program tidak dilakukan secara terpisah (partial) tetapi pelaksanaan antar program memiliki makna teradu (integral), begitu pula antara pusat dan daerah.

b. Azaz kebesamaan

pelaksanaan program dilakukan dengan semangat kebersamaan dan saling menunjang sehingga keberhasilan program merupakan keberhasilan kolektif, bukan keberhasilan individual.

c. Azaz manfaat

Pelaksanaan program dan hasilnya diupayakan secara maksimal untuk dapat memberikan manfaat bagi anggota, organisasi dan masyarakat.

d. Azaz kesinambungan

Azaz ini dimaksudkan agar pembenahan dan pengembangan merupakan usaha yang mempunya sifat meneruskan hal-hal yang baik yang penah dilakukan. Disini terkadung prinsip istiqomah terhadap jalur kegiatan yang pernah dilakukan sesuai dengan kaidah al mukhafadlatll ‘alal Qodimis Shalih wal al akhdzu bil Jadidil ash lah.

e. Azaz kepeloporan

Gagasan dan pelaksanaan program dilakukan melalui kretifitas, serta sarat dengan etos dan semangat kepeloporan.

f. Azaz keseimbangan.

Gagasan dan program yang dilakakukan senantiasa menjaga prinsip keseimbangan, keseimbangan material-spiritual, keseimbangan jasmani dan rohani.

III. VISI DAN MISI IPNU

Sebagai sebuah organisasi, IPNU memiliki visi, yakni gambaran terhadap apa yang ingin dicapai. Visi IPNU adalah : terwujudnya pelajar-pelajar bangsa khususnya (pada pelajar dan santri pelajar) yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlakul Karimah, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan dan demokratis atas dasar ajaran islam ahlussunnah wal jama’ah. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka IPNU mempunya misi melakukan pembinaan dan pemberdayaan para pelajar dan santri pelajar, serta mempengaruhi kebijakan-kebijakan pihak-pihak yang terkait dengan pembinaan dan pemberdayaan pada pelajar dan santri pelajar.

IV. ANALISIS STRATEGIS PENGEMBANGAN IPNU

Analisis strategis diperlukan untuk melihat dinamika internal dan eksternal organisasi, mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang organisasi, serta untuk melihat sejauh mana tingkat kepentingan dan keterkaitan organisasi dengan pihak-pihak yang terkait (stakeholder). Hasil analisis strategis diperlukan untuk merumuskan, merencanakan, dan melaksanakan aktivitas-aktivitas organisasi.

1. Analisis Lingkungan

a.1 Analisis internal

Kondisi internal organisasi saat ini, dapat dilihat dari beberapa aspek :

1. Keorganisasian

a. system organisasi yang belum optimal di hampir semua tempat maupun tingkatan kepengurusan. Roda organisasi berjalan dengan bertumpu pada peran perorangan atau sekelompok orang.

b. Masih lemahnya komunikasi organisasi antara berbagai tingkatan. Hal ini berakibat pada lambanya implementasi kebijakan, maupun lemahnya koordinasi kebijakan.

c. Penataan organisasi yang belum optimal. Di banyak tempat potensi IPNU belum tergarap dengan baik, terjadi kevakuman organisasi bahkan dibanyak tempat IPNU tidak / belum ada.

d. Masih lemahnya pembinaan dan pengembangan organsasi dari tingkatan kepengurusan diatas kepada

tingkatan kepengurusan dibawa.

e. Penggarapan basis pelajar dan santri pelajar (sekolah dan pondok pesantren) belum sepenuhnya dapat memenuhi amanat deklarasi Makasar.

f. Di beberapa tempat, perangkat (sarana-prasarana) pendukung berjalanya roda organisasi masih minim.

g. Di banyak tempat dan tingkatan kepengrusan, NU melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap IPNU sebagai salah satu Badan Otonomnya.

h. Lemahnya koordinasi organisasi Badan Otonom NU yang lebih khusus.

i. Tidak adanya supporting system yang tepat dalam mencapai vsi dan misi seperti pelatihan-pelatihan non pengkaderan.

2. Kaderisasi

1. System kaderisasi yang ada belum sepenuhnya dijalankan oleh IPNU.

2. Lemahnya perencanaan, implementasi dan evaluasi program pengkaderan terutama disekolah-sekolah dan pesantren.

3. Belum ada standart isi (content) materi pengkaderan, maupun standart pemateri pengkaderan

4. Koordinasi program pengkaderan belum dilakukan secara optimal.

5. Minimnya kegiatan pengkaderan, berakibat pada minimnya jumlah kader.

Selanjutnya, regenerasi kepengurusan terganganggu/ tidak stabil/ tidak normal.

6. Lemahnya system pengkaderan dalam mewujudkan kader-kader yang militant dan mempunyai kemampuan intelektual.

7. Belum adanya pendampingan kader yang optimal terutama disekolah dan pesantren.

3. Pembiyaan organisasi

1. Belum tergarapnya system iuran anggota dan alumni sebagai salah satu penyokong berjalanya roda organisasi.

2. Belum optimalnya sumber pembiayaan organisasi, sehingga seringkali mengalami kesulitan membiyayai aktifitas organisasi.

3. Belum adanya system pengelolaan keuangan organisasi yang baik, sehingga seringkali mengalami in-efisisensi dalam pembiyaan aktifitas organisasi

4. Orientasi Pogram Dan Pelaksanaan Program

1. Perencanaan kebijakan, program dan kegiatan belum sepenuhnya dilakukan secara utuh dan menyeluruh. Kebijakan program dan kegiatan lebih banyak dilakukan secara temporer, tidak terencana, sehinga tidak terjadi kesinambungan.

2. Kebijakan, program dan kegiatan belum banyak berorientas pada visi kepelajaran, sebagaimana amanat deklarasi Makasar.

3. Dibeberapa tempat, terjadi kavakuman aktivitas, yang ada hanya rutinitas mengikuti Konferensi atau Kongres.

4. Kebijakan, program dan kegiatan yang ada belum banyak menyentuh kebutuhan dan kepentingan anggota, khususnya para pelajar dan santri pelajar.

5. Belum terciptanya program kerja yang integrated.

5. Partisipasi Kemitraan

1. Kurangnya terjalin kemitraan antara IPNU dengan pihak-pihak luar yang mempunyai peran dan posisi strategis, baik pemerintah maupun sawasta, nasional maupun internasional. Kerjasama atau kemitraan yang ada selama ini hanya bersifat temporer belum berupa aktifitas berkelanjutan.

2. Partisipasi IPNU dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara belum optimal, dalam beberapa hal, khususnya bidang pendidikan, respon terhadap persoalan pendidikan Nasional amat kurang.

b. 1 Analisis External

Sedangkan kondisi eksternal organisasi saat ini, dapat dilihat dari beberapa asek yaitu :

1. Politik

a. Adanya system multi partai yang memberi kesempatan untuk partisipasi politik secara luas.

b. Kebijakan Desentralisasi dan otonomi daerah yang penekananya pada kabupaten/ kota.

c. Reformasi bidang politik dan pembangunan demokrasi dengan berjalan

2. Hukum

a. Kurang adanya supremasi hukum yang kongkrit. Penegakkan dan kepastian hukum di Indonesia masih rendah. Bahkan aparat penegak hukum banyak terlibat kasus / praktik-praktik KKN.

b. Kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum juga masih kurang.

3. Ekonomi

a. Terjadi esksploitasi kekayaan alam Indonesia yang hampir-hampir tak terkendali, kurang mempertimbangkan kelestarian alam dan lingkungan.

b. Belum pulihnya Indonesia dari krisis ekonomi.

c. Adanya ketergantungan ekonomi Indonesia pada pihak asing (donor).

d. Globalisasi ekonomi terjadi, salah satunya mengemuka dalam bentuk liberalisasi perdagangan barang dan jasa.

e. Belum terciptanya pemerataan ekonomi dalam masyarakat Indonesia.

4. Sosial Budaya

a. Adanya kecendrungan materialisme dan pola hidup konsumerisme pada masyarakat.

b. Kurangnya kecintaan terhadap produk-produk dalam negeri.

c. Adanya krisis moral dan keteladanan dari para elit politik / para pemimpin nasional.

d. Praktik-praktik KKN yang makin marak disemua tempat. Tujuan reformasi salah satunya untuk memberantas KKN belum menapakan hasil.

e. Derasnya pengaruh budaya dan gaya hidup “luar” seiring dengan kemajuan teknologi kemunikasi dan informasi.

5. Dakwah

a. Kurangnya kesalehan social masyarakat. Secara perorangan masyarakat beragama ketat menjalankan peribadatan dan sebagai komunitas melakukan upacara keagamaan. Namun itu, tampaknya tidak berkaitan dengan kealehan masyarakat.

b. Maraknya penggunaan symbol-simbol keagamaan.

c. Semakin permisifnya masyarakat terhadap pelonggaran nilai-nilai moral dan etika.

6. Pendidikan

a. Masih rendahnya mutu pendidikan nasonal secara keseluruhan.

b. Kurangnya komitmen bersama dari semua pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional

c. Makin tidak terjangkaunya pendidikan yang bermutu oleh masyarakat kelas bawah.

d. Sarana – prasarana pendidikan (terutama pendidikan dasar-meneganah), dibanyak tempat masih jauh dari yang memadai.

e. Alokasi angaran Negara untuk pendidikan (baik ditingkat pusat maupun daerah) masih kurang.

f. Kebijakan tentang pendidikan masih belum terpadu, birokratis dan kurang menyentuh persoalan kualitas pendidikan.

g. Maraknya kenakalan dan kejahatan dikalangan para pelajar.

7. Kompetitor

a. Maraknya kehadiran kelompok-kelompok remaja (gang, klub, dll) sesuai minat-minat mereka. Seiring dengan pudarnya organsasi extra-pelajar.

b. Maraknya kehadiran kelompok remaja-remaja masjid diberbagai sekolah.

c. Eksistensi OSIS dan PRAMUKA di sekolah belum memberikan ruang kreativitas yang luas bagi pelajar.

d. Dalam beberapa hal seperti; kaderisasi, penggarapan sekolah, rohis, PII dan IRM telah melakukan denan lebih baik dibandingkan IPNU.

8. Analisis SWOT

a. kekuatan

1. Karena merupakan badan otonom NU, maka jangkauan untuk pengembangan organisasi IPNU dibeberapa tempat lebih jauh dan meluas mengikuti NU.

2. Banyaknya pondok-pesantren sebagai ciri khas pendidikan dikalangan warga NU merupakan basis potensial IPNU.

3. Berkembangnya pemikiran kritis dan toleran yang berpijak pada khasana keilmuan dan budaya ASWAJA NU juga merupakan yang cenderung memiliki kesamaan dengan tidak membunuh tradisi dan budaya masyarakat memungkinkan mudah diterima oleh masyarakat Indonesia.

4. IPNU memiliki bekal dan tradisi keagamaan yang kuat, dapat menjadi tawaran bagi para remaja dan pelajar yang membutuhkan siraman rohani dan aktiftas bernuansa keagamaan.

5. Adanya jaringan organisasi yang kuat mulai dari tingkat terbawah sampai Nasional dan Internasional.

6. Posisi IPNU sebagai ujung tombak pengkaderan di NU.

b. Kelemahan

1. Kebijakan program dan kegiatan yang dilakaukan tidak terencana, masih bersifat temporer dan tidak berkesinambungan.

2. Lemahnya profesionalisme dan manajeman organisasi.

3. Lemahnya system dan supporting system organisasi, sehingga organisasi hanya bertumpu pada peran perseorangan atau kelompok.

4. Rendahnya sikap konsistensi dari pengurus dalam menjalankan fungsinya.

5. Kurang tepatnya rekrutmen personel pengurus.

6. IPNU belum mempunyai rumusan visi social yang operasional yang jelas, yang dipahami dan disepakati oleh setiap pemimpin NU disemua level untu diperjuangakan.

7. Adanya nuansa politik yang kuat, sedikit banyak mengaburkan jatidiri IPNU.

8. Kekurangan sumber pembiayaan untuk aktifitas organisasi.

c. Peluang

1. Kecendrungan pemberian peran yang lebih besar kepada masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya bidang pendidikan, merupakan peluang bagi IPNU dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat penunjang pendidikan sekolah bagi para pelajar.

2. Adanya kesadaran dan kebutuhan akan nuansa religius bagi aktivitas para remaja dan pelajar di tengah derasnya moderinasasi.

3. Makin banyknya pelajar-pelajar warga NU yang menempuh pendidikan di sekolah-sekolah umum dan bergengsi akan memberikan peluang bag IPNU untuk menggarap pada pelajar di sekolah-sekolah tersebut.

4. Banyaknya alumni IPNU yang menempati tempat-tempat strategis baik di level Pemerintahan maupaun non pemerintahan.

d. Ancaman

1. Modernisasi dan globalisasi yang membawa nilai-nilai baru, yang memperngaruhi prilaku, moralistas dan ideolgi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ahlussunan wal jama’ah.

2. Modernisasi dan globalisasi juga potensial untuk melunturkan atau melemahkan nilai-nilai idealisme dan semangat genarsi muda. Budaya “instant”, hedonisme, pengaruh negative teknologi informasi materialisme merupakan salah satu contoh ancaman bagi masa depan genearsi muda sekarang.

3. Berkembangnya orientasi politik yang terlalu kuat dalam berorganisasi, yang beimbas pada terjadinya kalkulasi-kalkulasi politik, bukan orientasi program yang sesuai dengan jatidiri IPNU.

4. adanya oragnisasi yang memiliki segmen yang sama dengan IPNU sehingga menyebabkan genarsi muda IPNU tertarik pada organisasi eskternal NU.

9. Analisis Jaringan (stakeholder)

Keberadaan dan aktivitas IPNU bersentuhan atau berhubungan dengan berbagai pihak yang terkait (stakeholder). Diantara semua itu, stakeholders penting IPNU adalah :

1. NU dan perangkat organisasi NU lainya.

NU merupakan stakeholde penting IPNU, karena IPNU adalah salah satu badan otonom NU yang diberi mandat garapan para pelajar laki-laki dan santri laki-laki IPNU sebagai salah satu perangkat organisasi NU mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu terwujudnya tujuan NU sesuai dengan bidang garap IPNU. Oleh karenanya IPNU harus berpedoman pada jati diri NU. IPNU dengan perangkat-perangkat organisasi NU lainya (banom, lembaga, dan Lajnah) memiliki keterkaitan sangat dekat dengan IPNU adalah IPPNU dan ANSOR. Sedangkan Lembaga yang memiliki keterkaitan sangat dekat adalah LP Maarif dan RMI, karena terkait, maka segenap langkah-langkah IPNU seyogyanya harus singkron, sinergi, dan terpadu dengan perangkat-perangkat organisasi NU lainya.

2. Masyarakat

masyarakat merupakan elemen yang sangat penting dalam konteks kehadiran dan kiprah organisasi. Apakah kehadiran dan kiprah IPNU cukup relevan dan bermanfaat ? jawabanya salah satunya ada pada masyarakat. Masyarakat yang menilai apakah IPNU kehadiranya membawa manfaat bagi masyarakat atau tidak. Apakah IPNU cukup membeikan kontribusi dan memperjuangkan kepentingan masyarakat sesuai bidang garapnya ? kehadiran dan kiprah IPNU harus senantiasa memberikan manfaat bagi masyarakat dengan memperjuangkan kepentingan masyarakat sesuai bidang garap IPNU, artinya kehadiran, kiprah dan khidmat IPNU bukan hanya untuk warga NU semata tetapi untuk masyarakat secara luas, untuk bangsa dan Negara.

3. Sekolah

Sekolah merupakan institusi penting bagi eksistensi dan perkembangan masyarakat. Karena sekolah merupakan institusi pendidikan, tempat pendidikan, tempat mendidik, sosialisasi niai-nilai dan ajaran, transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun meskipun demikian ada keterbatasan sekolah dalam mengemban tugas pendidikan. Oleh karenanya, IPNU sebagai organisasi yang garapanya para pelajar dan santri pelajar merupakan pelengkap dan penunjang sekolah dalam mengemban tugas pendidikan, misalnya dalam masalah pendidikan leadership ( kepemimpin ) komunikasi dll, IPNU ibaratnya adalah “seconde school”

4. Pondok Pesantren

Pondok pesantren memiliki posisi sentral di NU, sesungguhnya visi misi dan jati diri NU bersatu dasar dengan system pendidikannya pondok pesantren. Secara histories, system pendidikan merupakan satu-satunya model pendidikan islam yang memelihara, meneguhkan dan mengembangkan ajaran islam ahlussunnah wal jama’ah di tengah-tengah masyarakat. Pendidkan pesantren dirancang dan dikelola oleh masyarakat sehingga pesantren memiliki kemandirian yang luar biasa, baik dalam memenuhi kebutuhan sendiri, mengembangkan ilmu (agama) maupun dalam mencetak ulama. Oleh karena pentingnya peranan pesantren bagi NU, maka IPNU sebagai salah satu badan otonom NU harus serius menggarap pada santri. Karena pada santri merupakan kader-kader potensial NU masa depan.

5. Pemerintah

Disamping sebagai salah satu badan otonom NU, posisi IPNU adalah bagian dari generasi muda Indonesia yang sadar akan tanggungjawab dalam memberikan sumbangsih bagi tercapainya tujuan Nasional. Dalam kerangka pencapaian tujuan nasional perlu upaya sinegi terpadu antara masyarakat dan Pemerintah, sesuai dengan peran dan posisiya masing-masing. IPNU yang memiliki focus garapan para pelajar Indonesia. Dalam kaitan ini, perlu jalinan kerjasama/ partnership yang sinergis antara IPNU dan Pemerintah, artinya dalam beberapa persoalan, IPNU juga harus tetap kritis menyoroti berbagai kebijakan dan program Pemerintah sesuai dengan relevansi persoalan dengan IPNU khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.

V. POKOK-POKOK PROGRAM PENGEMBANGAN IPNU

A. Issue Strategis

a. Penguatan system dan peningkatan kualitas sumber daya kader pelajar dan santri pelajar NU dengan sanantiasa tetap berpedoman pada nilai-ilai dan jati diri NU

b. Peningkatan kualitas pendidikan bagi pelajar dan santri pelajar Nahdlatul Ulama melalui jalur formal, non formal dan peningkatan ketrampilan untuk menjawab tantangan kompetisi global.

c. Pemantapan pemantapan organisasi dengan menciptakan kondisi organisasi, system organisasi yang sehat dan dinamis.

d. Peningkatan profesionalisme dan sikap mental pengurus untuk mengelola organisasi.

e. Membangun kemitraan strategis dengan jaringan organisasi pelajar serta lembaga-lembaga strategis Pemerintah maupun non pemerintah, Nasional maupun asing.

f. Pengembangan wacana keilmuan, pemikiran kritis dan pengenalan teknologi di kalangan pelajar dan santri pelajar.

g. Mewujudkan supporting system utuk mencapai visi IPNU, khususnya dalam pemberdayaan segmen IPNU dan pada umumnya bagsa Indonesia.

h. Pengembangan pola penggalian dana dan pegelolaanya.

B. Program –program Dasar pengembangan IPNU

a. Program orientas pengembangan system pengkaderan IPNU.

b. Program optimalissi pola kaderisasi yang terpadu, terarah dan terukur dengan pendekatan kualitas dan kesinambungan potensi kader.

c. program pembangunan dan pengembangan system serta supporting system organisasi yang solid.

d. program penataan dan pengmbangan orgnasasi didaerah-daerah khususnya di luar jawa.

e. program pengembangan organisasi I sekolah-sekolah dan pondok-pondok pesatren.

f. program peningkatan professional dan orientasi pebaikan sikap mental pengurus di semua levl dan tingkatan.

g. program dengan orientasi peningktan kualitas pendidikan bag pelajar an santri pelajar.

h. program endataan potensi oragnaisasi.

i. program kegiatan yang riil serta dapat dirasakan oleh masyaakat.

j. program kemtraan strategis dengan lembaga-lembaga strategit\s pemerintah meuun swasta, nasional maupun asing. Serta dengan organisasi pelajar lainya.

k. program peningkatan kemampuan keilmuan dan pengusaan teknologi bagi para pelajar dan santri pelajar.

VI. PENUTUP

Sesuai dengan mandate organisasi, dan mengacu pada visi dan misi IPNU serta sesuai engan hasil analissi strategis dapat diketahuai issue-issue strategis sekarang dan kedepan. Untuk menjawab issue-issue strategis tersebut diperlukan rumsan program-progra dasar pengembangan. Rumusan-rumusan program dasar pengembangan ini mupakan rmusan-rumusan dasar (program-progam dasar atau pokok-pokok pogram ). Sebagai program dasar, maka perlu penjabaran baik pada tingkat aksi-aksinya, strategis pelaksanaannya, tahapan-tahapan pengembangannaya dan waktu pelaksannaya. Penjabaran progam dasar ini haris dilakukakn oleh Pimpinan Pusat IPNU.

Ditetapkan di Jakarta

Tangal, 11 Juli 2006

Presidium siding

Ttd, ttd, ttd,

(fatkhur rohman ) (kadafi ) ( agung )